Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian

Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian - Hallo sahabat News Beaking, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian
link : Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian

Baca juga


    Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian


    (Foto; Dok. Geogle/KM)

    Ada selubung senja di tengah siang
    Antara gemuruh kilat, guntur, badai angin topan dan halilintar
    Tangis ibu kehilangan anak, di siksa oleh para algojo
    Eloi, eloi lama sabakhtani
    Kucur darah dari mahkota duri

    Ada luka menganga, di hati kecil
    Lambung dan cuka Atas barah matahari
    Terpanggang bumi

    Di bawah kaki bukit kematian
    Seorang ibu bersimpuh, ada tangisan menucurkan air mata kesedihan
    Menangisi maut kematian
    Menangisi maut kematian

    Kasih direnggut, hati menderita
    Ketika tiba-tiba gelap tersibak Kepala terkuai, tergoncang kepusingan
    Darah beku, mengalir di tanah Ibu tersendu: anakku, papuainiku.


    Catatan: Coretan puisi berbentuk percakapan dengan Sang Khalim ini di ibaratkan karena melihat moment dimana selalu terjadi pembunuhan di atas tanah leluhur, Papua (kematian tulang.belulang, anak bangsa Papua)

    Tanah Colonial Indonesia, Sabtu, 17/09/2016.
    Karya: (Frans Pigai/KM)


    Demikianlah Artikel Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian

    Sekianlah artikel Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2016/09/suatu-siang-di-kaki-bukit-kematian.html

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :