Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!

Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya! - Hallo sahabat News Beaking, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!
link : Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!

Baca juga


    Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!




    Berita Metropolitan -Ahok mengakui, jumlah tunjangan operasionalnya sebagai Gubernur DKI

    Jakarta memang besar. Namun, bukan berarti seluruh tunjangan tersebut

    digunakannya hingga habis.



    Dia mengaku akan mengembalikan ke kas daerah jika ada sisa dana. Seperti

    sisa tunjangan operasional gubernur sebesar Rp 4,8 miliar yang

    dikembalikannya akhir 2014 lalu.



    "Kalau saya nggak bisa pakai habis, saya balikin. Nggak ada sejarah di

    republik ini, gubernur balikin uang operasional. Cuma gue," ucap Ahok di

    Balaikota Jakarta, Selasa (17/3/2015).



    Sebenarnya, kata dia, dana operasional itu bisa dipegang secara tunai.

    Namun Ahok mengaku menaruh tunjangan operasionalnya itu di bank.

    Sehingga setiap ada penarikan atau transfer, ada bukti penggunaannya.



    "Uang operasional yang boleh saya pegang kontan miliaran, saya masukkan ke bank. Setiap keluar bisa dihitung," ujar Ahok.


    Dia menjelaskan, besaran tunjangan operasional diatur dalam

    undang-undang. Bila Pendapatan Asli Daerah (PAD) di atas Rp 500 miliar,

    tunjangan operasional kepala daerah senilai 1 persen dari jumlah

    tersebut.



    Namun, DKI berbeda karena PAD-nya mencapai triliunan rupiah per tahun.

    Untuk menghindari jumlah yang terlalu besar, tunjangan operasional

    Gubernur DKI Jakarta hanya 0,15 persen.




    Itu pun dinilai terlalu besar sampai Ahok bingung menggunakannya. Karena

    itu, dari uang operasional tersebut Ahok membagi 0,12 persennya kepada

    walikota dan sekda sebagai dana kegiatan operasional.



    "Pakai 0,1 itu pun masih lebih. Jadi 0,12 persen saya mau kasih uang

    operasional kepada walikota dan sekda. Supaya ke kawinan, undangan, ada

    uang. Nah semua saya pertanggungjawabkan, nggak bisa pakai, saya

    balikin," jelas Ahok.



    Ahok mengunggah bukti pengembalian tunjangan operasional jabatannya di

    website resminya, Ahok.org, pada 10 Maret 2015. Di sana tertera 1 lembar

    rincian penerimaan dan penggunaan anggaran yang merupakan bukti tanda

    terima pengembalian dana ke kas daerah.



    Pada lembar pengembalian dana operasional gubernur, disebutkan 'Apabila

    tidak ada pengeluaran lain yang dibutuhkan, maka saldo anggaran

    penunjang operasional gubernur dan wakil gubernur 2014 sebesar Rp 4,8

    miliar akan dikembalikan ke kas daerah'.



    "Setor ke kas daerah," tulis Ahok di lembar tersebut tertanggal 31 Desember 2014.


    Sisa dana itu adalah tunjangan untuk Jokowi yang pada tahun lalu masih

    menjabat sebagai Gubernur. Namun karena Jokowi cuti untuk kampanye

    Pilpres 2014, dana operasional tersebut tak digunakannya selama 4 bulan,

    yakni April, Mei, Agustus, dan September 2014 dengan total Rp 6,8

    miliar.



    Dana operasional itu kemudian dialihkan kepada Ahok yang saat itu

    menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ahok pun

    menggunakannya sebesar Rp 2 miliar. 

    Dengan rincian, Rp 500 juta untuk

    bantuan gereja, Rp 250 juta untuk bantuan rumah kaca, Rp 220 juta untuk

    pengamanan Natal dan Tahun Baru, Rp 500 juta untuk cadangan kebutuhan

    lain, Rp 230 juta untuk tambahan kebutuhan lain.



    Pada Desember 2014 dana cadangan itu disetor ke Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan dana tambahan saat ini ada di bendahara.


    sumber: liputan6.com







    Demikianlah Artikel Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya!

    Sekianlah artikel Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Ahok: Nggak Ada Sejarah di Republik Ini, Gubernur Balikin Uang Operasional. Cuma Saya! dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2016/10/ahok-nggak-ada-sejarah-di-republik-ini.html

    Subscribe to receive free email updates:

    Related Posts :