Judul : Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik
link : Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik
Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik
ILUSTRASI |
oleh Marchelino Kudiai
Opini, (KM)---Kampus merupakan tempat untuk mendidik dan dan mengajar bukan tempat untuk berpolitik antar dosen dan mahasiswa begitupun sebalik-Nya. Sangat terkejut ketika mendengar perkataan dari salah satu Mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) di Fakultas Ekonomi bahwa ''Dosen melarang mereka untuk tidak ikut serta dalam aksi demodari Mahasiswa, yang mana aksi itu terkait permasalahan yang terjadi di kampusnya bahkan berbicara kebenaran yang terjadi di bumi Papua."
Dosen larang mahasiswa dengan tegas katanya, "Siapa saja yang mengikutiaksi demo nanti nilai maksimal E. Jika kelewatan mengikutiaksi akan di keluarkan dari prodi kampus itu sendiri, ingat itu."
Mahasiswa mempunyai tugas dan peran yang paling penting yakni memperhatikan kendala-kendala yang terjadi di kampus sendiri maupun di luar kampus bahkan ditengan masyarakat itu tugas dan kewajiban yang harus ditanggungjawabkan karena "MAHA" adalah tugas dan tanggungjawab besar dari masyarakat ataupun dari diri sendiri.
Mahasiswa juga merupakan Sang revolusi yakni harus memperjuangkan apa yang semestinya lakukan dan mempunyai tugas untuk merubah kebiasaan yang buruk menjadi baik. Mahasiswa juga sebagai pembawah perubahan yang bermoral dan religious dalam kehidupan di tengah kegelapan.
Jika Dosen melarang mereka untuk aksi demo masa depan kampus dan negeri ini akan seperti apa jika tidak ada tegasan dari pihak mahasiswa tehadap elit elit yang mempermainkan kampus bahkan negeri Indonesia ini lebih khususnya Papua ke depan akan kemana.
Dosen juga perlu bedakan mana yang baik dan tidak. Aksi itu menyampaikan aspirasi masyarkat dan intelektual sesuai jalan yang ada, mengarahkan kepada tujuan yang baik dan benar. kecuali aksi seperti membunuh memperkosa dan mencuri hasil alam tanpa pamit yang di lakukan oleh TNI PORLI Indonesia itu baru dilarang tepat dan jempol.
Kecerdikan dan tugas utama Dosen untuk mengurangi mahasiswa saat aksi demo adalah satu target, yang mana cara demikian itu menyerupai sistem-sistem yang berbau kapitalisme cerdik yang sangat tidak bisa untuk di mengerti secara transparan oleh mahasiswa sekitar-Nya.
Berbicara soal aksi demo pasti ujungnya Dosen menyinggung Papua Merdeka iyakah??. Masalah Papua Merdeka itu hak bagi siapa saja karena ketidakadilan yang berlebihan yang tak dapat di hitung oleh jari tangan (fakta). Namun yang di aksikan lain dari pada itu yang mana tentang permasalahan yang terjadi di kampus.
Banyak akibat yang terjadi di balik larangan Dosen itu kepada Mahasiswa salah satunya terjadi banyak korupsi besar-besaran, dan terkejut saat mendengar uang yang di korupsi oleh elit-elit itu dosen dan mahasiswa mencapai volume miliaran bahkan triliun rupiah yang di makan habis habisan.
Sangat di curigai bahwa elit-elit (koruptor) ini bekerja sama dengan Dosen, karena faktanya Dosen melarang mahasiswa untuk aksi demo yang mana dalam aksinya berorasi soal masalah-masalah korupsi seperti ini dan masalah kampus.
Wacana dalam pembangunan kampus tidak di lihat dari sisi Agreditasinya, namun di lihat juga dari sisi admintrasi yang di jalankan dari berbagai sudut-sudut tipoksi yang ada.Selain itu juga, kampus bukan saran yang mana seenaknya mau di ambil begitu saja oleh uang mahasiswa. Mahasiswa membayar uang kuliah untuk belajar demi ilmu bukan bayar uang kehidupan Dosen dan Mahasiswa tertentu yang terlibat dalam masalah itu.
Dosen mempunyai hak dalam menangani mahasiswa di kampus bahkan punya hak untuk membatasi pilihan mahasiswa yang keburukkan, Namun Dosen juga harus bedakan bahwa aspirasi mahasiswa saat aksi demo itu baik atau tidak karena hal ini akan mengancam mahasiswa, Dosen, kampus, bahkan negeri pertiwi ini.
Kesadaran ada pada semua orang yang di ciptakan- oleh-Nyakarena itu, bangun kesadaran untuk sesama dengan cara hargai hak masing-masing baik itu di kehidupan kampus bahkan di mana saja kita berada.
Hidup adalah anugerah terindah yang Tuhan beri kepada kita, dan juga peristiwa yang akan di ceriterakan di kelak nanti. Maka itu, agar cerita ini menjadi kisah yang memaniskan nanti, buatlah apa saja selagi hidup. Jika itu hak yang benar, jika itu bukan hak yang tidak benar, maka jangan perna untuk campur tangan, karena orang hidup untuk menyampaikan aspirasi. (Umagigobai/KM.)
Demikianlah Artikel Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik
Sekianlah artikel Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Siapapun Dosen Jangan jadikan Kampus Tempat Berpolitik dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2016/10/siapapun-dosen-jangan-jadikan-kampus.html