Judul : Harga Ekspor Karet Mulai Naik ke USD1,6 per Kg
link : Harga Ekspor Karet Mulai Naik ke USD1,6 per Kg
Harga Ekspor Karet Mulai Naik ke USD1,6 per Kg
PERAWANGPOS – Setelah harga karet anjlok sekian lama, harga ekspor karet Standard Indonesian Rubber (SIR) 20 di pasar internasional terus bergerak naik dan sudah mencapai level USD1,6 per kilogram (kg).
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah mengatakan, kenaikan harga karet ini dipicu oleh turunnya produksi di tiga negara penghasil komoditas tersebut. Penurunan hasil produksi ini karena terjadinya musim penghujan yang merusak getah karet. "Kita ketahui sekarang memasuki musim penghujan dan bukan hanya di Indonesia saja.
Malaysia dan juga Thailand yang merupakan negara penghasil karet juga memasuki musim hujan. Jadi, ini menyebabkan produksi melemah. Namun kondisi seperti ini membuat harga karet mengalami tren kenaikan," kata Edy di Medan, Minggu (13/11). Dikatakan Edy, selain karena memasuki musim penghujan, kenaikan harga karet ini juga dipicu menguatnya nilai tukar mata uang Yen terhadap dolar AS. Nilai tukar mata uang ini sangat berpengaruh terhadap harga ekspor karet.
Menguatnya harga di pasar internasional otomatis menaikkan harga bahan baku di dalam negeri. "Jadi sekarang harga bahan olah karet (Bokar) di Sumut sudah mencapai sekitar Rp7.000 per kg. Harga naik sekitar Rp1.000 dari sebelumnya di level Rp6.000-an," kata Edy. Menurut Edy, harga Bokar sebesar Rp7.000 tersebut diprediksi masih akan terus merangkak naik atau setidaknya bertahan dan tidak mengalami penurunan hingga akhir tahun.
Bahkan, Gapkindo Sumut optimistis harga karet ini bisa naik hingga tahun 2017 mendatang. "Kami memprediksi harga ini masih akan terus bertahan tinggi karena diperkirakan permintaan semakin banyak untuk kebutuhan pabrikan di akhir tahun 2016 dan awal 2017," kata Edy. Seperti biasa, kata Edy, mulai bulan November hingga awal Desember pabrik getah melakukan peningkatan produksi. Strategi ini untuk menyiapkan stok barang di akhir tahun hingga awal tahun yang akan datang.
Pengusaha dan petani karet pun berharap agar harga karet ini terus naik atau setidaknya bertahan di level Rp7.000 tersebut. Sebab harga yang anjlok selama ini telah menyiksa petani dan bisnis komoditas ini. "Harga yang sekarang sudah membawa angin segar bagi petani karet kembali. Kami melihat harga karet beberapa tahun belakangan ini seperti tidak bergairah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ateng Hartono, mengatakan, devisa Sumut dari kelompok karet dan barang dari karet hingga triwulan III 2016 sudah turun 18,85% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 lalu. Pada triwulan III tahun 2015 lalu, nilai ekspor karet dari Sumut masih mencapai USD893,4 juta dan hingga triwulan III tahun 2016 hanya sekitar USD725,01 juta. "Penurunan devisa ini merupakan dampak dari menurunnya volume dan harga jual komoditas karet ini di pasar internasional," tandasnya.
Sumber: Okezone.com
from PERAWANGPOS http://ift.tt/2eVzT94
via IFTTT
Demikianlah Artikel Harga Ekspor Karet Mulai Naik ke USD1,6 per Kg
Anda sekarang membaca artikel Harga Ekspor Karet Mulai Naik ke USD1,6 per Kg dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2016/11/harga-ekspor-karet-mulai-naik-ke-usd16.html