Judul : Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting
link : Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting
Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting
Penulis : Hesthiyono S. Adhi
Selasa 30 Mei 2017
PROBOLINGGO,KraksaanOnline.com - Namanya Khoiruddin, biasa dipanggil Ruddin. Perawakannya tinggi dengan pembawaan kalem. Pemuda kelahiran desa Sepuh Gembol Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo itu, hari ini (29/5/2017) berkunjung ke perpustakaan (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo).
Lelaki kelahiran 19 tahun lalu itu sengaja datang ke perpustakaan untuk memberikan testimoni tentang aktivitasnya setelah berinteraksi dengan perpustakaan.
Berawal dari mengikuti kegiatan Online Shop yang diselenggarakan oleh Perpusda, khususnya pelatihan yang membahas tentang facebook marketing, Ruddin Rudd Jr., mulai mengetahui manfaat yang belum pernah ia dapatkan dari hasil dia menggunakan smartphonenya.
Ibu Ruddin seorang wanita ulet, yang selama ini membantu perekonomian keluarganya (karena ayahnya hanya seorang pekerja bangunan) dengan membuat kue kering khas hari raya lebaran. Selain momen hari lebaran, sebenarnya ibunda Ruddin juga membuat kue kering namun kuantitasnya tidak sebanyak apabila pada saat lebaran.
Sebelumnya, pada saat puasa atau menjelang lebaran, kue kering yang dibuat ibunda Ruddin dipasarkan secara manual, atau hanya dari mulut ke mulut. Hasilnya sebenarnya lumayan, namun masih jauh dari harapan Ruddin.
Pada saat Perpusda mengadakan kegiatan Online Shop, Ruddin diajak oleh Mas Fuad Fuad Saifullah, relawan dari Rumah Zakat, yang sebelumnya memang sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpusda.
Sebenarnya tidak hanya Ruddin saja yang diajak oleh Fuad, namun teman-teman Ruddin di desa Sepuh Gembul Wonomerto, desa binaan Fuad, yang diajak untuk mengikuti pelatihan Online Shop. Namun banyak teman Ruddin yang tidak bisa ikut karena berbagai alasan. Sehingga hanya Ruddin sajalah yang ikut pelatihan.
Dari hasil pelatihan online shop itulah, kehidupan Ruddin mulai berubah. Lelaki yang saat ini sedang menyelesaikan program pelatihan bahasa Korea di Malang itu, baru menyadari bahwa Facebook yang selama ini hanya dia gunakan sekedar untuk berinteraksi dengan teman-temannya, ternyata bisa membantunya memasarkan kue kering buatan ibunya.
Sebelumnya, omset yang biasanya diterima keluarga dari hasil jualan kue kering dalam satu bulan sekitar 5 juta, saat ini sudah mendekati angka 10 juta. Amazing...!!!
Keinginan Ruddin yang ingin merantau keluar negeri untuk bekerja selepas lulus sekolah menengah kejuruan, nampaknya akan dia pupus. "Sekarang jangkauan pemasaran kue kering ibu saya masih sebatas Probolinggo (Kota dan Kabupaten) saja, Mas.." kata Ruddin.
Wow, hanya Probolinggo saja dengan omset segedhe itu? "Iya benar. Saya berkeinginan untuk memperluas jangkauan kue kering saya keluar Probolinggo. Dan sepertinya gak berkeinginan lagi kerja di Korea," lanjutnya.
Saat ini, 6 orang yang membantu ibunya untuk memproduksi kue kering sudah kewalahan menerima pesanan dari konsumen. Waktu istirahat yang hanya 2 jam sehari menjadi rutinitas yang harus dijalani keluarganya. Untuk selanjutnya, Ruddin berharap bisa menambah jumlah pekerjanya dalam rangka memenuhi permintaan para konsumen kue keringnya.
Pembaca....sekelumit kisah di atas mungkin bisa memberikan sedikit kesan yang berbeda tentang Perpustakaan.
Benar....Perpustakaan tidak lagi terbatas hanya sebagai tempat untuk membaca dan meminjam buku saja, tetapi Perpusda Kabupaten Probolinggo telah bertransformasi menjadi sebuah pusat informasi, belajar, dan berkegiatan bagi masyarakat.
Perpusda ternyata mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mampu pula untuk membantu mereka yang ingin berubah kehidupannya, meningkat taraf ekonomi maupun pendidikannya.
Ikuti semua even yang diadakan oleh Perpusda, dan jadikan semua kegiatannya sebagai ajang untuk meningkatkan kehidupan Anda menjadi lebih baik.
Lelaki kelahiran 19 tahun lalu itu sengaja datang ke perpustakaan untuk memberikan testimoni tentang aktivitasnya setelah berinteraksi dengan perpustakaan.
Berawal dari mengikuti kegiatan Online Shop yang diselenggarakan oleh Perpusda, khususnya pelatihan yang membahas tentang facebook marketing, Ruddin Rudd Jr., mulai mengetahui manfaat yang belum pernah ia dapatkan dari hasil dia menggunakan smartphonenya.
Ibu Ruddin seorang wanita ulet, yang selama ini membantu perekonomian keluarganya (karena ayahnya hanya seorang pekerja bangunan) dengan membuat kue kering khas hari raya lebaran. Selain momen hari lebaran, sebenarnya ibunda Ruddin juga membuat kue kering namun kuantitasnya tidak sebanyak apabila pada saat lebaran.
Sebelumnya, pada saat puasa atau menjelang lebaran, kue kering yang dibuat ibunda Ruddin dipasarkan secara manual, atau hanya dari mulut ke mulut. Hasilnya sebenarnya lumayan, namun masih jauh dari harapan Ruddin.
Pada saat Perpusda mengadakan kegiatan Online Shop, Ruddin diajak oleh Mas Fuad Fuad Saifullah, relawan dari Rumah Zakat, yang sebelumnya memang sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpusda.
Sebenarnya tidak hanya Ruddin saja yang diajak oleh Fuad, namun teman-teman Ruddin di desa Sepuh Gembul Wonomerto, desa binaan Fuad, yang diajak untuk mengikuti pelatihan Online Shop. Namun banyak teman Ruddin yang tidak bisa ikut karena berbagai alasan. Sehingga hanya Ruddin sajalah yang ikut pelatihan.
Dari hasil pelatihan online shop itulah, kehidupan Ruddin mulai berubah. Lelaki yang saat ini sedang menyelesaikan program pelatihan bahasa Korea di Malang itu, baru menyadari bahwa Facebook yang selama ini hanya dia gunakan sekedar untuk berinteraksi dengan teman-temannya, ternyata bisa membantunya memasarkan kue kering buatan ibunya.
Sebelumnya, omset yang biasanya diterima keluarga dari hasil jualan kue kering dalam satu bulan sekitar 5 juta, saat ini sudah mendekati angka 10 juta. Amazing...!!!
Keinginan Ruddin yang ingin merantau keluar negeri untuk bekerja selepas lulus sekolah menengah kejuruan, nampaknya akan dia pupus. "Sekarang jangkauan pemasaran kue kering ibu saya masih sebatas Probolinggo (Kota dan Kabupaten) saja, Mas.." kata Ruddin.
Wow, hanya Probolinggo saja dengan omset segedhe itu? "Iya benar. Saya berkeinginan untuk memperluas jangkauan kue kering saya keluar Probolinggo. Dan sepertinya gak berkeinginan lagi kerja di Korea," lanjutnya.
Saat ini, 6 orang yang membantu ibunya untuk memproduksi kue kering sudah kewalahan menerima pesanan dari konsumen. Waktu istirahat yang hanya 2 jam sehari menjadi rutinitas yang harus dijalani keluarganya. Untuk selanjutnya, Ruddin berharap bisa menambah jumlah pekerjanya dalam rangka memenuhi permintaan para konsumen kue keringnya.
Pembaca....sekelumit kisah di atas mungkin bisa memberikan sedikit kesan yang berbeda tentang Perpustakaan.
Benar....Perpustakaan tidak lagi terbatas hanya sebagai tempat untuk membaca dan meminjam buku saja, tetapi Perpusda Kabupaten Probolinggo telah bertransformasi menjadi sebuah pusat informasi, belajar, dan berkegiatan bagi masyarakat.
Perpusda ternyata mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mampu pula untuk membantu mereka yang ingin berubah kehidupannya, meningkat taraf ekonomi maupun pendidikannya.
Ikuti semua even yang diadakan oleh Perpusda, dan jadikan semua kegiatannya sebagai ajang untuk meningkatkan kehidupan Anda menjadi lebih baik.
#ayokeperpustakaan
#perpuseru
#UntukHidupLebihBaik
#PengetahuanItuKekuatan
Demikianlah Artikel Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting
Sekianlah artikel Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Manfaat Perpustakaan untuk Masyarakat , Dengan Media Sosial Sebagai Internet Marketting dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2017/05/manfaat-perpustakaan-untuk-masyarakat.html