Judul : Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri
link : Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri
Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri
BERITA MALUKU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengusulkan tambahan vaksin difteri ke Dinkes Provinsi Malut, karena stok vaksin itu di Dinkes Ternate semakin menipis.
"Dinkes Ternate harus memiliki stok vaksin difteri yang banyak, karena saat ini Ternate sudah ditetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri," kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di ternate, Kamis (8/2/2018).
Ternate ditetapkan sebagai KLB difteri sejak pertengahan Januari 2018 menyusul ditemukannya satu kasus suspek difteri terhadap seorang anak berusia 9 tahun di Kelurahan Tabona, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesori Ternate.
Menurut dia, Dinkes Ternate saat ini tengah melakukan tindakan vaksinasi terhadap balita dan anak usia dibawah 10 tahun di Kecamatan Kota Ternate Selatan, daerah pertama ditemukannya kasus difteri dengan target imunisasi terhadap 5000-an anak.
Oleh karena itu, Ternate harus mendapat prioritas dalam pendistribusian vaksin difteri dari Dinkes Malut, apalagi Ternate merupakan daerah terbuka dan menjadi pintu keluar masuk utama di Malut, sehingga tidak tertutup kemungkinan kasus suspek difteri akan muncul pula di kecamatan lainnya di daerah ini.
Ia mengatakan, sebesarnya ada lagi satu kasus suspek difteri di Ternate yang menimpah seorang perempuan dewasa, yang diketahui ketika yang bersangkutan datang berobat kepada salah seorang dokter prakter di Ternate.
Tetapi perempuan yang beralamat di Kelurahan Jati, Kecamatan Kota Ternate Selatan itu, setelah mendapat pengobatan anti biotik dari dokter, langsung dinyatakan sembuh sehingga tidak sampai harus dirawat di RSUD setempat.
Sementara itu, dari Dinkes Malut diperoleh keterangan bahwa vaksin difteri yang diterima dari Kementerian Kesehatan hanya sekitar 36ribu vaksin, tetapi sebagian besar sudah didistribusikan ke Kabupaten Halmahera Utara dan Kota Ternate, sehingga kini masih mengupayakan tambahan dari Kementerian Kesehatan.
Kasus suspek difteri di Malut selain ditemukan di Ternate, juga ditemukan satu kasus di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, yang semuanya sudah dinyatakan sembuh.
"Dinkes Ternate harus memiliki stok vaksin difteri yang banyak, karena saat ini Ternate sudah ditetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri," kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di ternate, Kamis (8/2/2018).
Ternate ditetapkan sebagai KLB difteri sejak pertengahan Januari 2018 menyusul ditemukannya satu kasus suspek difteri terhadap seorang anak berusia 9 tahun di Kelurahan Tabona, Kecamatan Kota Ternate Selatan, yang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesori Ternate.
Menurut dia, Dinkes Ternate saat ini tengah melakukan tindakan vaksinasi terhadap balita dan anak usia dibawah 10 tahun di Kecamatan Kota Ternate Selatan, daerah pertama ditemukannya kasus difteri dengan target imunisasi terhadap 5000-an anak.
Oleh karena itu, Ternate harus mendapat prioritas dalam pendistribusian vaksin difteri dari Dinkes Malut, apalagi Ternate merupakan daerah terbuka dan menjadi pintu keluar masuk utama di Malut, sehingga tidak tertutup kemungkinan kasus suspek difteri akan muncul pula di kecamatan lainnya di daerah ini.
Ia mengatakan, sebesarnya ada lagi satu kasus suspek difteri di Ternate yang menimpah seorang perempuan dewasa, yang diketahui ketika yang bersangkutan datang berobat kepada salah seorang dokter prakter di Ternate.
Tetapi perempuan yang beralamat di Kelurahan Jati, Kecamatan Kota Ternate Selatan itu, setelah mendapat pengobatan anti biotik dari dokter, langsung dinyatakan sembuh sehingga tidak sampai harus dirawat di RSUD setempat.
Sementara itu, dari Dinkes Malut diperoleh keterangan bahwa vaksin difteri yang diterima dari Kementerian Kesehatan hanya sekitar 36ribu vaksin, tetapi sebagian besar sudah didistribusikan ke Kabupaten Halmahera Utara dan Kota Ternate, sehingga kini masih mengupayakan tambahan dari Kementerian Kesehatan.
Kasus suspek difteri di Malut selain ditemukan di Ternate, juga ditemukan satu kasus di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, yang semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Demikianlah Artikel Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri
Sekianlah artikel Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Stok Menipis, Dinkes Ternate Usulkan Penambahan Vaksin Difteri dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2018/02/stok-menipis-dinkes-ternate-usulkan.html