Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan

Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan - Hallo sahabat News Beaking, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan
link : Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan

Baca juga


Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan

AMBON - BERITA MALUKU. Masyarakat di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) saat ini membutuhkan adanya pembangunan talud pemecah ombak, dan juga program pemberdayaan bagi masyarakat. Hal ini terungkap saat agenda reses yang dilakukan Anggota DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan Kabupaten Bursel dan Buru, Arny Hassana Soulisa di kabupaten setempat, belum lama ini.

"Kebanyakan permintaan masyarakat di Kabupaten Bursel itu yakni, pembangunan jaringan air bersih, jalan setapak, pembangunan pagar masjid, pembangunan talud penahan ombak, dan juga program pemberdayaan seperti, pengadaan mesin untuk memarut kelapa. Untuk pagar mesjid memang sudah direalisasikan oleh anggota DPRD Provinsi Maluku sebelumnya, namun belum selesai," kata Arny kepada wartawan, di Ambon, Rabu (8/1).

Untuk talud pemecah ombak, menurut Arny, sudah dibangun oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku pada tahun 2019 lalu, namun belum selesai. Untuk itu, dia meminta agar BWS segera menyelesaikan pembangunan proyek itu.

"Permintaan ini tidak masuk dalam aspirasi masyarakat ya, tapi karena saya kebetulan di Komisi III, maka akan saya koordinasikan masalah ini dengan pihak BWS. Karena kalau saya lihat, memang jika tidak segera dituntaskan pekerjaannya, maka dikhawatirkan air akan terus masuk ke pemukiman warga, khususnya di Desa Fatmite, Lektaka, dan Enfule," beber Arny sembari menambahkan, dirinya saat ini lebih fokus pada masalah pembangunan infrastruktur.

Saat disinggung soal program pemberdayaan, Arny mengaku, dirinya telah meminta masyarakat untuk membentuk kelompok untuk merintis usaha, agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Di Desa Leku itu, mata pencaharian masyarakatnya itu adalah membuat minyak kelapa, sehingga bagi saya mesin pemarut kelapa saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di desa setempat (Leku). Karena kalau mereka harus memarut di pasar, harganya itu mahal. Saya berharap, warga bisa meningkatkan penghasilan dan perekonomian mereka," tandas Arny.


Demikianlah Artikel Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan

Sekianlah artikel Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Masyarakat Bursel Butuh Bangun Talud Pemecah Ombak dan Program Pemberdayaan dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2020/01/masyarakat-bursel-butuh-bangun-talud.html

Subscribe to receive free email updates: