Judul : Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga
link : Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga
Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga
BLORA. Belasan pasien positif Covid-19 dari klaster Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan asal Blora, yang dirawat di Klinik Bakti Padma, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, pada Selasa siang (16/6/2020), dijemput paksa keluarganya untuk pulang ke rumah.
Sejak pukul 09.00 WIB mereka memadati halaman depan Klinik Bakti Padma dengan membawa kendaraan pribadi masing-masing. Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Blora juga turun untuk mengamankan kegiatan yang dilakukan keluarga pasien ini.
Perwakilan keluarga yang ingin menjemput paksa melakukan dialog dengan pengurus klinik dan perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora. Ada Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, Kalak BPBD Blora, Dinas Kesehatan Blora, Kesbangpol, Satpol PP dan lainnya.
Setelah rembugan, sekitar pukul 11.00 WIB satu persatu pasien dari klaster Temboro ini dibawa pulang oleh keluarganya menggunakan kendaraan pribadi yang sudah disiapkan dari rumah. Sepertinya memang sudah ada rencana penjemputan secara bersama-sama oleh keluarga.
Teriakan takbir pun diucapkan ketika anggota keluarga mereka berhasil dikeluarkan dari klinik yang selama ini ditunjuk Pemkab Blora sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19, disusul teriakan takbir dari keluarga lainnya.
Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG selaku koordinator Klinik Bakti Padma menerangkan bahwa ada 16 pasien Covid-19 dari klaster Temboro yang dijemput keluarga dengan alasan meminta isolasi diri mandiri di rumah.
Setelah rembugan, sekitar pukul 11.00 WIB satu persatu pasien dari klaster Temboro ini dibawa pulang oleh keluarganya menggunakan kendaraan pribadi yang sudah disiapkan dari rumah. Sepertinya memang sudah ada rencana penjemputan secara bersama-sama oleh keluarga.
![]() |
Satu per satu mobil keluarga membawa pulang pasien Covid-19 dari Klinik Bakti Padma. (foto: dok-ib) |
Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG selaku koordinator Klinik Bakti Padma menerangkan bahwa ada 16 pasien Covid-19 dari klaster Temboro yang dijemput keluarga dengan alasan meminta isolasi diri mandiri di rumah.
"Atas permintaan keluarga dan seizin Gugus Tugas, ada 16 yang dipulangkan, semuanya OTG. Semua kondisi klinisnya baik, namun secara laboratoris ada 3 yang swab pertamanya sudah negative, butuh satu kali swab negative lagi untuk sembuh. Sedangkan 13 lainnya swab masih positif Covid-19," terang dr. Nugroho.
Menurutnya pihak Gugus Tugas sudah memberikan pemahaman tentang bahayanya pasien Covid-19 jika dirawat di rumah. Sejumlah prosedur isolasi mandiri di rumah juga sudah disampaikan, namun menurut dr. Nugroho pihak keluarga tetap bersikukuh membawa pulang pasien untuk isolasi mandiri.
"Daripada bikin rebut, ya kita perbolehkan pulang. Mungkin mereka sudah jenuh disini, dengan dirawat di rumah semoga lebih fresh dan mendukung percepatan penyembuhannya," tambah dr. Nugroho.
Dengan kepulangan seluruh pasien klaster Temboro ini, maka tinggal satu pasien Covid-19 yang masih diisolasi di Klinik Bakti Padma yakni pasien dari klaster Perumda. Warga Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon.
Menurutnya pihak Gugus Tugas sudah memberikan pemahaman tentang bahayanya pasien Covid-19 jika dirawat di rumah. Sejumlah prosedur isolasi mandiri di rumah juga sudah disampaikan, namun menurut dr. Nugroho pihak keluarga tetap bersikukuh membawa pulang pasien untuk isolasi mandiri.
"Daripada bikin rebut, ya kita perbolehkan pulang. Mungkin mereka sudah jenuh disini, dengan dirawat di rumah semoga lebih fresh dan mendukung percepatan penyembuhannya," tambah dr. Nugroho.
![]() |
Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG selaku koordinator Klinik Bakti Padma menyampaikan keterangan pers kepada awak media. (foto: dok-ib) |
Perwakilan keluarga penjemput pasien Covid-19, Hamid Isman Aziz, menyampaikan bahwa perawatan di klinik tersebut sudah cukup lama sehingga menurutnya sudah saatnya sembuh dan pulang.
"Ada yang sudah satu bulan, ada yang hampir dua bulan, dan ada yang 40 hari," katanya.
(berita selanjutnya klik - Ini Pendapat Dinkes Blora Terkait Penjemputan Paksa Pasien Covid-19 Klaster Temboro)
(berita selanjutnya klik - Ini Pendapat Dinkes Blora Terkait Penjemputan Paksa Pasien Covid-19 Klaster Temboro)
Oleh karena itu, menurut Hamid warga berniat mengambil paksa anak-anaknya yang dirawat. Sebagai penengah yang ditunjuk oleh para keluarga, dirinya berupaya agar penjemputan tetap sesuai prosedur.
"Sesuai dengan aturan pemerintah. Sampai di rumah, pihak keluarga akan menjalankan protokol kesehatan. Artinya tetap karantina, sesuai yang telah disepakati. Tetap menerapkan phisycal distancing," janjinya. (res-infoblora)
Demikianlah Artikel Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga
Sekianlah artikel Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga dengan alamat link https://1001berita1001.blogspot.com/2020/06/belasan-pasien-covid-19-kluster-temboro.html